Blogger Widgets

Tentang Kami

Visi

Bissmillahirrahmanirrahim.
Membangun manusia seutuhnya yang berahlaq mulia, taqwa dan sekaligus mengimani apa yang diperintahkan Allah dan Rosulnya  tidaklah gampang seperti halnya membalikan telapak tangan. Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan agar kita menyambung hubungan baik dengan semua orang, hubungan baik dengan tetangga dan hubungan baik dengan kerabat dan sanak famili. Apabila manusia memutuskan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah untuk dihubungkan, maka ikatan sosial masyarakat akan hancur berantakan, kerusakan menyebar di setiap tempat, kekacauan terjadi di mana-mana dan gejala sifat egoisme dan mau menang sendiri akan timbul dalam kehidupan sosial. Sehingga setiap individu masyarakat menjalani hidup tanpa petunjuk, seorang tetangga tidak tahu hak bertetangga, se-orang faqir merasakan penderitaan dan kelaparan sendirian dan hubungan kerabat berantakan, sehingga kehidupan manusia berubah menjadi kehidupan hewani serba tidak berharga. 
Dari Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang senang diluaskan rizkinya dan ditunda umurnya, maka hendaklah bersilatur-rahim". (Muttafaq 'alaih) 
Imam  Muslim meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu 'anhu bahwa dia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Rahim bergantung di 'Arsy, lalu berkata: "Barangsiapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya dan barangsiapa yang memutuskanku, maka Allah akan memutuskannya".Sesungguhnya orang-orang yang berakal dan berfikir serta berhati yang jernih akan mampu mencerna makna nasihat kebenaran dan kemudian menjadi peringatan baginya. 
Allah Ta'ala berfirman: "Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hari hisab yang buruk". (Ar-Ra'd: 21) 
Inilah sifat seorang mukmin, setiap apa-apa yang diperintahkan Allah Ta'ala untuk menghubungkan, maka mereka pun menghubungkan. Mentaati secara sempurna dan istiqamah di atas kebenaran dan berjalan di atas manhaj Kitabullah dan sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam akan mampu menyelamatkan kita dari penyelewengan dan kesesatan. 
Orang yang terbiasa tidak menjaga janji Allah dan tidak istiqamah di atas jalan lurus sesuai kehendak Allah, maka dia tidak mungkin mampu memegang janji dan ikatan dengan siapa pun. (Kholid Ar Rasyid)
Maka dari dasar pemikiran tersebut kami berpikir dan bergerak untuk membuat suatu wadah dan menghimpun untuk mengibarkan syiar Islam melalui Ta’lim.
Karena hal ini termasuk satu dari tiga amal yang dinyatakan oleh Rasulullah SAW : “Apabila manusia meninggal dunia, maka putuslah segala amalnya kecuali tiga perkara ; 
1. Shodaqah jariah 
2. Ilmu yang bermanfaat yang selalu diamalkan untuk kemajuan umat
3. Anak yang shaleh yang dapat mendo’akan kepada kedua orang tuanya (HR. Muslim).

Latar Belakang

Dibentuknya Majlis Ta’lim merupakan kebutuhan ruhaniah yang harus dipelihara dan dikembangkan untuk kemaslahatan umat minimalnya lingkungan tempat tinggal, yang mana pada saat tertanggal, 17 Juli 1999 dibentuk dan dikukuhkannya Majlis Ta’lim yang asal mula namanya Al-Dzikri dengan jumlah penggerak juga sebagai jamaah kurang lebih 10 orang itu semua merupakan dari Pengurus/para Ketua RT dan Ketua PS (Persatuan Sepak Bola). Namun sesuai perkembangan dan keilmuan nama Majlis diganti menjadi Adz-Dzikri

Dengan tekad dan keyakinan yang kuat bahwa pembentukan wadah haruslah berkembang dan maju eksistensinya, wal hasil Puji Syukur Alhamdulillah hingga sampai saat ini masihlah terus berjalan.


Misi
Sasaran dan Tujuan
Dari kesemuanya ini besar harapan kami dengan  dibentuknya wadah/Majlis peningkatan kesadaran beragama dalam Ibadah dan Syi’ar Islam serta meningkatnya sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat menerangi umat yang masih awam terhadap ilmu agama, dan Majlis dapat dijadikan wadah sebagai Fathner  kegiatan Sosial Keagamaan dengan Lembaga yang terkait, juga merupakan sarana/alat pemicu bagi umat untuk berlomba dalam meningkatkan ibadah dan amaliah sebagai wujud taqwa.

Sasaran utama yakni kami berharap menjadikan umat yang : Cageur, Bageur, Singer, Pinter tur Bener.

0 komentar:

Posting Komentar